Friday, January 20, 2017

Contoh Puisi Pendek Terbaru 2017


ANGKA SATU

satu
bertambah usia
setahap lebih dewasa
menginjak tanggal lahir kita

satu
berkurang jatah
waktu yang tersisa
untuk melihat indah dunia

satu
akhirnya jua
kita harus berpisah
tinggalkan keluarga orang tercinta

satu
padaNya kembali
berakhir dalam sunyi
tiada sesiapa yang menemani

Puisi by : Fadillah


RINDU ABADI

Membatu keras susah bersatu 
Rengekanku angin lalu
Biarkan aku
Malu

Aku
Laksana ilalang 
Tak ternilai olehmu
Usah bujuk, kumbang jalang

Hadirku angin lalu, semu
Biarkan rasa pupus
Untuk kamu
Puas

Asa
Tetap ada
Rasa memang mati
Namun rindu hidup abadi

Puisi by : Ahmad Irfan


TANGISAN PAGI

Mentari
Masih menyepi
Dibalik bukit tinggi
Masih lelahkah sinari bumi?

Pagi
Menangis sunyi
Siluet mendung menutupi 
Rintik hujan biaskan pelangi

Sepi
Gemuruh pagi
Menjerat, pelakkan mentari 
Tak kunjung hangatkan bumi

Puisi by : Afinda


PETUALANG

Karena aku sudah pasrah
Bukan berarti menyerah
Aku lelah
Patah

Aku hanya ingin sanjungan
Aku bukan jalang
Aku perempuan
Petualang

Kini hidup semakin gersang
Kemarau badai menerjang
Kuingin pulang
Menghilang

Puisi by : Dhenok


LUAHAN

kurangkai aksara menjadi kata
luahan rasa di dada
kian merona
nyata

sua...
Jadi pelipurnya
kala rindu mendera
Engkau pemilik rasa, kucinta

meski, Engkau jauh disana
belum bersua muka
namun Atma
damba..

Puisi by : Atma


ANTARA SUAMI DAN ORANG TUA

Entah ujian atau karma
Dilema menjerat jiwa
Haruskah bertanya
Kenapa?

Sia-sia
Tiada guna
Nyatanya tak bisa
Pilih satu antara dua

Begini dosa begitu durhaka
Bagai buah simalakama
Tak berdaya
Memilihnya

Pada-Nya
Doa kupinta
Semoga hati terbuka
Menerimaku kembali dalam pelukan-nya

Puisi by : Tania


AREMA

Malang
Tempat lahirmu
Tapak singa beradu
Membasmi lawan hingga malu

Gemuruh
Manusia mendukungmu
Salam satu jiwaku
Selalu untukmu arema kebangaanku.

Puisi by : PAZ


LAPAR DAHAGA

Lapar
Tangan terketar
Sakit perut terkapar
Tiada qudrat badan bergegar

Tiada peduli teguk sahaja
Sungai atau telaga
Kehausan menduga
Dahaga

Puisi by : Arqib Maya


PENGACAU

Datang
Membawa petaka
Pergi membekaskan luka
Dirimu mengusik raga jiwa

Kau
Tak berguna
Dirimu bak sampah
Yang hanya perlu dibuang

Pergi
Melangkahlah jauh
Tak perlu kembali
Karena kau hanya buih

Puisi by : Santa


RINDU YANG USAI

Diam
Mulut membungkam
Mata hanya memandang
Dia yang akan datang

Engkau
Kasih tercinta
Kini telah tiba
Hapus rindu yang mendera

Puisi by : Della


TATAP

Kaki
Laju lari
Melayang dan mengarungi
Hangat rayuan mimpi diri

Terik
Terasa asyik
Keringat menggoda hangat
Tekad membara gapai hasrat

Puisi by : Melody 


CINTA

Berderu
Menggebu kalbu
Seru selalu tentangmu
Aku terbelenggu madu rindu

Lucu ayu biru permataku
Candu yaitu kamu
Satu ratu
Dirimu

Puisi by : Rif


MENITI WAKTU

Detik demi detik kulewati
Meniti waktu berganti
Menghitung hari
Menjalani

Mencoba memaknai tiap peristiwa
Sabar sebagai kuncinya
Ikhlaskan semua
Menerima

Kala masanya t'lah tiba
Badai akan sirna
Mentari menerpa
Bercahaya

Puisi by : Ariya


ARTI HADIRMU

Hadirmu membawa setitik cahaya
Buat hatiku berbunga
Betapa indahnya 
Cinta

Amarah
Tentang dia
Akan semua cerita
Dengan adanya kau kulupa

Kau satu sosok kupuja
Hilangkan rasa dahaga
Tebarkan asa
Bahagia

Puisi by : Berlian 

No comments:

Post a Comment